tessssss

Selasa, 04 Oktober 2016

Suatu Pagi Ketika Aplikasi Kerjaan Sedang Offline

Bismillah...

Lagi semangat-semangatnya inputin surat, eh aplikasinya offline. Ya udah corat coret blog lagi aja. Emmm, kemarin aku nonton sebuah film lawas banget, produksi tahun 1993 (aku masih SD), berjudul Philadelphia, dengan bintangnya Tom Hanks dan Denzel Washington.

Berkisah tentang suatu hal yang tabu pada saat itu, AIDS dan Homoseksual. Si Andy Beckett yang diperankan Tom Hanks adalah sebuah pengacara andal yang bekerja pada sebuah firma hukum, dan telah memenangkan berbagai perkara. Namun sayangnya dia seorang gay, dan apesnya dia tertular AIDS karena aktivitas seksualnya yang menyimpang itu. Pihak firma akhirnya mengetahui sakitnya, justru ketika dia sedang diberi tugas penting untuk menangani sebuah perkara besar dan bergengsi. Pihak firma tidak ingin dia bekerja lagi karena dia seorang ODHA. Akhirnya dia pun di sabotase hingga pihak firma memiliki alasan untuk memecatnya.

Andy tidak terima karena dia merasa sudah bekerja mati-matian, dan dia merasa disabotase dan didiskriminasi sebab ODHA. Dia pun menghubungi temannya yang diperankan oleh Denzel Washington yang juga sesama pengacara untuk membelanya.

Tom Hanks memenangkan Oscar dari film ini, padahal menurut aku bintang dalam film ini sebenarnya adalah si Denzel Washington. Aktingnya luar biasa. Mulai sejak dia gamang untuk berinteraksi dengan Andy Beckett setelah dia tau temannya itu menderita AIDS, hingga akhirnya dia berubah pikiran untuk membantu dan berjuang di persidangan untuk meyakinkan para juri. Sekali lagi aku bilang, Denzel Washington bintang dalam film ini.

Terlepas dari materi film ini tentang AIDS dan Homoseksual, pesan yang aku tangkap saat nonton sebenarnya adalah soal persamaan hak. Oke aku setuju, tapi soal perilaku homoseksual, itu tentu tidak patut untuk diperjuangkan. Dan sesuatu untuk disembuhkan. Well, semoga kita dan segenap keluarga dijauhkan dari hal-hal tersebut.

Btw...pasangan gay si Andy diperankan oleh Antonio Banderas yang lagi muda-mudanya. Aku geli sendiri lihat adegan Tom Hanks dan Antonio berdansa dengan sangat intim, dimana si Antonio menyandarkan wajahnya ke leher Tom..layaknya wanita yang sedang bermanja ke seorang lelaki....hiyyyy...dan tatapan mata Tom Hanks ke Antonio benar-benar mesra...haduhhh....secara kan mereka berdua terkenal lelaki sejati hehehe tapi itu bentuk profesionalisme mereka dalam bekerja (baca : berakting)

Itu aja sih

Minggu, 25 September 2016

Film "Sully", Satu Keajaiban Yang Terpilih

"this is the Captain, brace for impact!"
apakah yang akan terjadi selanjutnya.........


Bismillah.....

Alhamdulillah bisa menulis blog ini lagi, setelah dua hari lalu menonton sebuah film hollywood yang berjudul SULLY.

Cukuplah Tom Hanks yang membuatku tertarik untuk merogoh kantong buat beli tiket nonton bioskop. Entahlah bagiku, Tom Hanks itu sebuah "label jaminan" bahwa sebuah karya yang melibatkan dia maka itu berkualitas dan tidak sembarangan. Dan ternyata terbukti, aku sangat puas dengan film ini. Oke, cukup dengan Tom Hanksnya, sekarang beralih ke filmnya...

Sully adalah sebuah film berdasarkan kisah nyata yang disutradarai Clint Eastwood, lagi-lagi sebuah nama besar dalam perfilman Hollywood. Diangkat dari kisah heroik pendaratan darurat pesawat di air (ditching) pesawat US Airways dengan nomor penerbangan 1549 yang dipiloti Kapten Chesley "Sully" Sullenberger setelah kira-kira 3 menit lepas landas dari bandara La Guardia tanggal 15 Januari 2009. Keputusan untuk mendarat darurat diambil pasca pesawat ditabrak sekawanan burung hingga mematikan kedua mesinnya. 

Pengalaman pilot Sully yang telah 40 tahun wara wiri di udara membuat dirinya tetap tenang dalam menghadapi kejutan tersebut. Dirinya dan sang Kopilot menerapkan prosedur dengan membuka buku panduan untuk melihat SOP, disamping tetap berkomunikasi dengan otoritas bandara La Guardia. Tercatat 208 detik waktu untuk menjalankan SOP dan berkomunikasi dengan pihak ATC, Pihak ATC pun dengan sigap berusaha keras membantu, bahkan berkoordinasi dengan otoritas bandara terdekat yaitu bandara Teterboro. Intinya, bandara La Guardia dan bandara Teterboro sudah menyiapkan landasan untuk US Airways, namun dalam rentang waktu 208 detik tersebut pesawat sudah mencapai titik rendah untuk bisa berputar ke bandara-bandara tersebut.  Bunyi alarm "too low, terrain!" dan "pull up!" bergema dengan horrornya (hihihi lebay dah aku), menandakan pesawat sudah sangat dekat dengan daratan hingga tidak bisa bermanuver lagi. Dan akhirnya dipilihlah sungai Hudson sebagai tempat pendaratannya.

Berbeda dengan film sejenis seperti Flight yang dibintangi Denzel Washington, dimana rangkaian kejadian kecelakaan pesawat ditampilkan dahulu di awal film, film Sully justru di awal menampilkan profil sang pilot yang sedang dikarantina di hotel (karena sedang dalam investigasi KNKT) dalam  keadaan bingung, dan trauma. Bayangan-banyangan kejadian dalam pesawat dan puja puji publik terhadap dirinya plus sorotan dan investigasi KNKT membuat dirinya dalam keadaan tidak menentu.

Aku pun mulai geregetan, mana sih adegan pesawatnya harus ditching itu. hehehe tapi disinilah menurutku letak kehebatan sutradara, bagian yang klimaksnya itu disimpan hingga ke bagian 2/3 menjelang film berakhir, yaitu saat Sully dan sang kopilot bersiap menhadapi sidang KNKT (kalo di Amrik sono sebutnya NTSB). Jika di Flight alurnya klimaks menuju antiklimaks, maka dalam film Sully aku merasakan sebaliknya.

Dan bagian terbaiknya, klimaks dalam film ini, tentu saja saat sidang KNKT tersebut. Menurut hasil investigasi, Pilot Sully dituduh bertindak ceroboh dengan mendaratkan pesawat di sungai padahal, menurut KNKT yang didukung dengan hasil simulasi dari Airbus, US Airways nahas itu seharusnya bisa didaratkan di La Guardia dan atau Teterboro. Bahkan disidang tersebut diputarkan simulasi yang menggunakan pilot lain, dan nampak bahwa pesawat bisa mendarat mulus di dua bandara tersebut. Pada bagian ini aku mulai kesel dengan KNKTnya. Coba kamu yang duduk dikokpit pada saat itu! hehehe dan aku juga berbisik ke suami disamping, "Mas kok dalam simulasi gak keliatan para pilotnya berkomunikasi dengan ATC". Selesai simulasi diputar, pihak KNKT pun bersiap untuk mendengar pembelaan pilot Sully dan kopilotnya. Di luar dugaan, Sully justru berujar -yang kira-kira -"Sudah bisa serius sekarang?". Pihak KNKT pun terperangah. Investigasi dengan simulasi tersebut sudah barang tentu sangat serius dan melibatkan banyak pihak. Tapi buat pilot Sully, itu tidak serius, bagaimana tidak, mereka menghilangkan satu point penting, satu faktor penting, FAKTOR MANUSIA. Bagaimana saat kejadian tabrakan dengan burung, mereka kaget dan berusaha menjalankan SOP hingga berkoordinasi dengan ATC, bahkan ATC pun perlu berkoordinasi dengan ATC bandara lain, dan kesemuanya itu memakan waktu 208 detik. Bayangkan 208 detik melayang dengan kecepatan tinggi sambil memutar otak memikirkan strategi, izin untuk mendarat di La Guardia atau Teterboro baru muncul setelah 208 detik tersebut. Akhirnya kapten Sully meminta untuk simulasi lagi dengan mengambil waktu tenggang 35 detik saja, sebelum mendarat. Hasilnya? silakan menonton saja ya.....

Peristiwa US Airways ini terkenal dengan istilah Miracle on Hudson, dimana semua penumpang dan awak penerbangan yang total berjumlah 155 orang berhasil selamat. Yah, makanya disebut miracle, keajaiban. Namun sejatinya, 7 tahun sebelum kejadian US Airways ini, ada sebuah keajaiban juga di sungai Bengawan Solo, ketika pesawat Garuda Indonesia yang dipiloti Kapten Abdul Rozak berhasil mendarat darurat di anak sungai Bengawan Solo, dengan semua penumpangnya selamat, namun korban jiwa 1 orang pramugari yang duduk di bagian ekor dan terlempar keluar ketika bagian ekor pesawat tersebut pecah menhantam bebatuan. Peristiwa ini pun terjadi pada bulan Januari, yaitu 16 Januari 2002. Ini pun sungguh kisah yang sangat heroik, bahkan menurutku ini juga sebuah keajaiban. Jika US Airways tertabrak burung pada 3 menit pasca lepas landas, maka Garuda Indonesia masuk awan kumulonimbus dan mati mesin pada ketinggian 23ribu kaki, setelah menghadapi goncangan-goncangan hebat. Dan jika US Airways mendarat di singai Hudson yang lebar dan lepas, maka Garuda Indonesia mendarat di anak sungai Bengawan Solo yang berkelok-kelok. Luar biasa!!!

Kapten Sully dan Kapten Abdul Rozak, mereka adalah Pahlawan. Peristiwa mereka sejatinya adalah keajaiban. Namun karena Kapten Sully hidup di Amrik, maka kisahnya lah yang TERPILIH untuk diabadikan dalam sebuah film yang apik. Sineas kita disini sayang sekali belum ada yang tergerak untuk mengabadkan kisah heroik Kapten Abdul Rozak.

catatan ; salut untuk film SULLY yang berhasil menyuguhkan tontonan bermutu denagn tanpa menjual wanita dan aurat, atau kisah asmara murahan. Melalui film ini terbukti, tanpa yang berbau vulgar pun film Hollywood bisa bermutu dan menarik. Clint Eastwood berhasil membuat film sebagai produk yang menjual.

Senin, 18 April 2016

Tengah Malam Yang Mencerahkan

In the middle of the nightI go walking in my sleepFrom the mountains of faithTo a river so deep
I must be looking for somethingSomething sacred I lostBut the river is wideAnd it's too hard to cross
And even though I know the river is wideI walk down every evening and I stand on the shoreAnd try to cross to the opposite sideSo I can finally find out what I've been looking for
In the middle of the nightI go walking in my sleepThrough the valley of fearTo a river so deep
And I've been searching for somethingTaken out of my soulSomething I would never loseSomething somebody stole
I don't know why I go walking at nightBut now I'm tired and I don't want to walk anymoreI hope it doesn't take the rest of my lifeUntil I find what it is that I've been looking for
In the middle of the nightI go walking in my sleepThrough the jungle of doubtTo a river so deep
I know I'm searching for somethingSomething so undefinedThat it can only be seenBy the eyes of the blind
In the middle of the night
I'm not sure about a life after thisGod knows I've never been a spiritual manBaptized by the fire, I wade into the riverThat runs to the promised land
In the middle of the nightI go walking in my sleepThrough the desert of truthTo the river so deep
We all end in the oceanWe all start in the streamsWe're all carried alongBy the river of dreams
In the middle of the night
Bismillah....
Kata-kata di atas adalah bait lagu River of Dreams yang dinyanyikan oleh Billy Joel. Itu lagu jadul sih, pernah denger waktu kecil cuman baru ngeh sekarang kalo judulnya River of Dreams. Iramanya rancak, enak didengar dan liriknya bisa memotivasi.
Lagu ini kira-kira bercerita tentang keinginan seseorang untuk mencari "sesuatu" dengan sangat gigih walopun harus menyeberangi sungai yang dalam. Namun dia sendiri belum bisa memastikan APA sebenarnya yang dia cari itu. Yah seperti itulah.
Ada satu kalimat yang selalu diulang dalam lagu ini, yaitu in the middle of the night. Aku jadi terpaku pada kalimat itu. Yeah, Tengah Malam, aku suka itu. Tengah malam yang hening, membuat hati jadi bening dan fikiran jernih. Kalo aku ingat-ingat, ada beberapa lagu juga yang bercerita tentang perenungan yang dilakukan pada waktu malam atau tengah malam. Ada apa dengan tengah malam? Apa istimewanya tengah malam? 
Bahkan agama Islam memberikan label yang istimewa pada tengah malam, khususnya di ujung malam. Umat Islam dianjurkan bangun untuk melakukan shalat Tahajjud dan mendekatkan diri pada Allah SWT sebagai ibadah tambahan yang istimewa. Dan tidak semua orang mampu melakukannya. Bayangkan, tengah malam itu waktu yang enak untuk tertidur, sangat sedikit orang yang mau bangun untuk beribadah. Apalagi merenungi dirinya sendiri.
Bagiku, tengah malam adalah waktu yang sangat istimewa dalam 24 jam. Dan jujur saja aku juga tidak bisa tiap hari menikmati beningnya tengah malam itu, makanya bagiku itu istimewa karena untuk menikmatinya harus melawan kemalasan yang terasa memberatkan. Kesunyian dan kegelapan tengah malam ternyata membuat pikiran cerah. Muramnya tengah malam justru bisa membuat mata melihat dari sudut yang berbeda. Segala benda dan tiap sudut dunia bisa terlihat berbeda ketika tengah malam. Dan tentu saja segala permasalahan bisa terlihat lain ketika direnungi saat tengah malam. Mungkin itu juga yang menginspirasi Billy Joel untuk mencari sesuatunya justru pada tengah malam. Tengah malam adalah waktu untuk membuka pintu kearifan dalam pikiran, yang pada waktu siang hari mungkin sangat susah untuk terketuk.
Tengah malam itu.....mencerahkan
*coretan suatu siang di kantor sehabis istirahat, ketika berkas perkara kasasi dan surat-surat sudah selesai dikerjakan

Selasa, 05 April 2016

Akrabnya Dewan Keamanan PBB Dengan Sistem (seperti) Syura, Bagaimana Dengan Kita (Muslim)?

Bismillah.....

Ini adalah corat coret ringan dijam rehat kantor, setelah kurang lebih 4 jam berkutat dengan berkas perkara Kasasi dan surat-surat yang harus diinput ke aplikasi persuratan Badilag. 

Adalah belasan tahun lalu ketika sedang menyusun skripsi dalam rangka meraih gelar Sarjana dari fakultas Hukum UNSRAT Manado, sebuah pemikiran lahir begitu saja dari kepala ini. Kebetulan waktu itu objek ulasan pada skripsi aku adalah tentang Dewan Keamanan PBB, sebuah organ dalam struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa yang, sesuai Piagam PBB, bertujuan untuk menjaga dan memelihara keamanan dan perdamaian dunia. Sebuah misi yang mulia, misi yang sering aku dengar dalam film-film kartun tentang jagoan dalam membela kebenaran dan perdamaian dunia hehehe (mulai ngawur nih). Oh ya, Dewan Keamanan PBB itu sendiri memiliki 15 negara anggota, dengan rincian 5 negara Anggota Tetap (merekalah para pemenang Perang Dunia II dan dianggap bertanggungjawab dalam perdamaian dunia, yaitu USA, Perancis, Inggris, China dan Rusia) serta 10 negara anggota tidak tetap yang keanggotaannya bergilir tiap 2 tahun.

Ketika sedang melakukan riset tentang Dewan Keamanan PBB (selanjutnya disingkat DK PBB), betapa terkejutnya aku mendapati fakta baru yang selama ini tidak pernah terpikirkan olehku bahwa fakta ini akan aku dapati di DK PBB (duhh apa sih). Fakta itu berkaitan dengan sistem pengambilan  keputusan dalam DK PBB, sesuai pasal 27 Piagam PBB, bahwa dalam hal pengambilan keputusan untuk masalah prosedural maka berlaku minimal 9 suara dari 15 negara anggota DK PBB. Hal lumrah kan? Namun yang sangat mengusikku adalah mekanisme pengambilan keputusan untuk masalah Non Prosedural, yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi DK PBB itu sendiri dalam menjaga keamanan dan perdamaian dunia, misalnya dalam menentukan situasi berbahaya dan mengancam perdamaian dunia, atau dalam hal menentukan sebuah negara terlibat dalam agresi yang bertentangan dengan perdamaian dunia, maka pengambilan keputusan berupa Resolusi ialah minimal 9 suara negara anggota dengan kebulatan suara dari 5 negara anggota tetap DK PBB. Dalam hal jika mayoritas negara mendukung namun satu negara anggota tetap tidak setuju dan menjatuhkan veto terhadap rancangan resolusi, maka rancangan itupun batal.

Sebuah pemikiran pun muncul di kepalaku, mengapakah untuk melahirkan resolusi yang berkaitan dengan hal penting yaitu perdamaian dunia, harus dengan kebulatan suara negara anggota tetap? Ya kita akan mengerti jika menarik garis hubung ke belakang, yaitu pada zaman berakhirnya Perang Dunai II dan dunia pun memasuki masa Perang Dingin. Pada waktu itu, aku masih bocah, namun aku masih dapat mengingat tentang keadaan dunia waktu itu (karena sudah terbiasa nonton Dunia Dalam Berita di TVRI dulu hehe). Ketika itu, pada masa Perang Dingin terdapat dua kutub negara adikuasa, yaitu USA dan Uni Sovyet. Merekalah "kiblat" dunia pada masa itu. Entah dalam hal ideologi, maupun dalam hal kekuatan persenjataan. Walaupun sempat ada gerakan Non Blok yang digagas salah satunya oleh Presiden Soeharto, namun pengaruh dua negara besar tersebut sangat kuat. Nah, keseimbangan di antara kedua sejoli ini (hihihi) dianggap dapat menjadi pilar demi tegaknya perdamaian. Maksudnya, jika keduanya dalam keadaan sepakat maka perdamaian tercipta. Begitulah kira-kira aku menggambarkan secara kasar. Nah begitu pula dengan 3 negara anggota tetap lainnya, pada dasarnya mereka adalah "pengikut" salah satu dari dua negara adikuasa tersebut. Jadi, veto itu semacam hak eksklusif yang diberikan pada 5 negara besar tersebut karena beratnya beban mereka dalam menjaga perdamaian dunia. Sekali lagi, bersepakatnya mereka dalam sebuah rancangan resolusi perdamaian, merupakan barometer untuk terciptanya perdamaian. Ya kira-kira gitulah. Memang bagiku agak rancu, tapi akupun akan maklum dan paham jika melihat sisi historisnya. Memang ini lebih kental politisnya.

Terus, mengapa aku terkejut dengan fakta 5 negara anggota tetap di atas? Ya, aku terkejut dalam hal mekanisme pengambilan keputusan, bahwa untuk masalah prosedural (kasarnya, masalah baisa-biasa saja, RUTIN) DK PBB menerapkan sistem pemungutan suara one nation one vote, dengan prinsip kesamaan suara baik untuk negara anggota tetap maupun tidak tetap. Namun untuk masalah urgent tentang perdamaian dunia, eitss nanti dulu! Suara negara anggota tetap menjadi sangat istimewa, bahkan menjadi sangat diperhitungkan bahkan bagi mereka sesama negara anggota tetap. Jika 4 negara anggota tetap setuju tapi ada 1 negara tidak setuju dan menjatuhkan veto, maka resolusi batal.

Ternyata bagi DK PBB, sistem pemungutan suara dengan one nation one vote itu untuk level biasa. Sedangkan untuk hal urgent, yang menjadi tugas pokok dan misi mereka, malah tidak berlaku "demokrasi one nation one vote", tapi mereka justru mengadopsi sistem seperti Syura dalam Islam, dan Ijma' dari kelima negara anggota tetap itulah yang berlaku.

Yeah, memang aku juga sepakat untuk membahas dan memutuskan hal-hal penting, tiap keputusan haruslah dengan mempertimbangkan kualitas mereka yang memberikan suara. Dan inilah kelemahan sistem one man one vote, suara seorang professor dan alim ulama, yang memberikan suara berdasarkan hasil pemikiran matang sesuai keilmuan mereka, nilainya SAMA dengan suara seorang (maaf) pemabuk dan pecandu narkoba misalnya, yang mungkin memberikan suaranya tanpa berpikir, ataupun pemikirannya tidak berdasarkan ilmu. Dan filosofi inilah yang dianut DK PBB, bahwa lima negara anggota tetap yang mempunyai pengaruh besar dalam perdamaian dunia itu tidak otomatis sama dengan negara anggota tidak tetap. Mirip dengan sistem Syura dalam Islam, latar belakang keilmuan seseorang sangat dihargai suaranya. 

Terlepas dari substansinya, ataupun materi keputusan DK PBB, maupun siapa mereka para negara anggota tetap, tapi cara dan prosedur mereka cukup menarik perhatianku. Buat aku seorang Muslim, jangan terlalu tersedot dan menjadikan one man one vote sebagai satu-satunya cara untuk mengambil keputusan. Islam sendiri sudah memiliki sebuah mekanisme handal, yaitu Syura, bermusyawarahlah. Jangan mau kalah dengan DK PBB lhooo....met makan siang yach

Minggu, 20 Maret 2016

Ternyata Aku (Rupanya) Introvert



Bismillah.... sebuah artikel dari isigood.com tentang ciri orang introvert. Ternyata aku (mungkin) masuk kategori Introvert hehe.. salah satu ciri yang paling lekat dengan aku, yaitu aku tidak terlalu menyukai keramaian. Dan aku hobi menyendiri serta bisa menikmati kesendirian itu. Simak aja ya


Kalau Kamu Memiliki 14 Ciri Ini Artinya Kamu Seorang Introvert, Bukan Pemalu!


[ISIGOOD.COM] Banyak orang yang mengira bahwa Introvert dan pemalu adalah hal yang sama. Saya pun berpikiran seperti itu. Tapi Sebenarnya tidak demikian. Jika selama ini kamu merasa kamu adalah tipikal pemalu, tunggu dulu, jangan seyakin itu.
Ada 14 ciri yang harus kamu pahami terlebih dulu. Jika ternyata kamu memiliki 14 ciri ini, artinya kamu bukan seorang pemalu. Tapi seorang Introvert.

Introvert sangat menikmati me time

Seringkali Introvert merasa ingin sendiri dan menikmati kesenderian. Saat seperti ini, Introvertbiasanya menggunakan waktu untuk merenung dan memikirkan sesuatu secara dalam.

Introvert tidak menyukai pembicaraan yang ringan

Seorang Introvert adalah tipe pemikir. Dia lebih memilih membicarakan hal-hal substantif ketimbang obrolan ringan. Lebih suka membahas sesuatu yang berat seperti kehidupan, ide, teori atau tujuan hidup. Tapi dia bisa menjadi pendengar yang baik. Artinya, jika seseorang membicarakan hal ringan, dia mungkin tidak bisa terlibat dalam pembahasan itu. Tapi membuat orang nyaman dengan menjadi pendengar saja.

Introvert tidak menyukai dering Handphone

Introvert bukan seseorang yang nyaman untuk ngobrol lewat telfon. Dia bahkan tidak dengan mudah menerima telfon dari sahabat atau bahkan keluarganya. Dia sering merasa bahwa dering telfon begitu mengganggu konsentrasinya yang sedang fokus terhadap sesuatu. Hanya kepada orang-orang tertentu dia bisa ngibrol enak lewat telfon. Dengan orang itulah dia biasa menghabiskan waktu lama untuk berbicara.

Introvert tidak langsung membalas pesan dari seseorang

Ketika kamu tahu bahwa ada seseorang yang mengirimimu pesan, kamu tidak langsung membalasnya. Meskipun mungkin itu adalah pesan dari keluarga. Kamu memilih untuk membalas pesan itu dalam konsentrasi penuh dan tidak sedang membagi waktu dengan aktivitas lain. Sehingga kamu akan membalas pesan dengan bahasa dan substansi yang baik.

Introvert merasa keramaian membuatnya gila


Kamu lebih suka berkomunikasi secara personal. Bukan karena kamu takut dengan kerumunan orang. Kamu hanya merasa komunikasi personal akan bisa membicarakan sesuatu dengan lebih dalam. Kamu merasa tidak sabar untuk pulang saja jika terjebak dalam kumpulan orang yang membicarakan hal tidak penting.

Introvert bukan orang yang anti-sosial, tapi  seorang yang selektif

Introvert bukan orang yang anti untuk bersosial dengan orang lain. Dia hanya cenderung lebih berhati-hati. Menjalani pertemanan dengan ritme yang pelan, karena kamu ingin tahu betul karakter dari seorang teman sebelum kamu berhubungan terlalu akrab dengannya. Kamu membuka diri hanya untuk orang-orang tertentu saja.

Introvert lebih nyaman untuk hang  out  dengan sedikit orang

Kamu jarang sekali datang ke acara yang menghadirkan banyak orang dan keramaian. Mungkin sesekali kamu akan datang ke acara seperti itu, tapi itu sangat jarang. Kamu lebih suka untuk pergi dengan sedikit orang saja, karena dengan begitu kamu akan mendapatkan intimasi.

Introvert suka mengamati keadaan sekitar dengan sangat cermat


Kamu suka sekali mengamati lingkugan sekitar dengan detail. Kamu mencoba menyelami dan mencari tahu tentang apapun yang terjadi dengan hal-hal di sekitarmu. Kamu suka mengamati orang yang lalu lalang sambil memikirkan apa kira-kira yang dipikirkan orang tersebut. Kamu sering mencoba mencari jawaban tentang apapun di sekitarmu. Orang yang bukan Introvert biasanya tidak memikirkan hal tersebut.

Introvert adalah pendengar yang sangat baik dan sangat serius ketika mendengarkan

Introvert adalah pendengar yang sangat hebat. Dia mendengarkan, mengamat dan memahami. Tapi dia tidak dengan mudah memberikan jawaban atau respon. Dia hanya akan memberikan respon jika seseorang meminta responnya.

Introvert akan banyak berpikir sebelum berbicara

Introvert adalah orang yang berhati-hati dalam berbicara. Dia akan berpikir dan menghindari menyampaikan sesuatu yang sia-sia. Setiap membuat argumen, dia akan berusaha untuk membuat argumen yang sangat berbobot dan bermutu.

Introvert cenderung suka menulis


Introvert cenderung lebih suka untuk berkomunikasi lewat tulisan daripada lisan. Misalnya untuk mengklarifikasi atau menjelaskan sesuatu melalui tulisan.

Introvert adalah perencana yang sangat baik

Introvert biasanya cermat dalam merancang sebuah rencana kemudian menjalani kehidupan secara teratur seperti yang sudah direncanakan.

Jago nebak karakter orang

Intorver adalah orang yang sangat jeli dalam menebak karakter seseorang. Dari penampilan atau sikap orang, dia sudah bisa menebak sifat dari orang tersebut. Ini terjadi karena dia sering sekali memperhatikan seseorang.

Sahabat yang sangat loyal


Ya, yang jelas, Introvert adalah sahabat setia. Karena dia memang sejak awal selektif dalam mencai sahabat dan tidak bergaul dengan terlalu banyak orang. Sehinga dia akan sangat setia ketika merasa menemukan seseorang yang sangat  tepat untuk dijadikan sahabat.
Disarikan dari www.lifehack.org

Rabu, 16 Maret 2016

Edisi Kuliner Manado di Jakarta : Kuah Asam Ikan Tongkol

Bismillah...

Dimanapun aku berada, kuliner khas Manado selalu ada di hati dan selalu dirindukan. Biar kate di sini ada banyak juga kuliner nyang enak, tetep lidah ini selalu kangen masakan Manado hehehe...

Dan karena kuliner Manado itu banyak berupa olahan ikan, maka berburulah aku ke pasar yang kebetulan dekat rumah. Disini, kuliner ikan kurang populer. Paling yang ada biasanya bandeng ama lele, dua jenis ikan yang justru aku gak doyan. Akupun awalnya agak galau dengar cerita teman di Badilag, katanya susah cari ikan laut enak disini karena ikannya udah mati berkali-kali hehehe apa pula nih. Kalaupun disini ada olahan ikan laut semacam tongkol, rasanya masih mengandung amis. Yeah beneran, aku pernah coba beli ikan tongkol disambelin disebuah warteg, ternyata rasa ikannya masih ada amisnya. Padahal sudah disambelin tapi tetep ga bisa nutupin amis ikannya. Rasanya jadi pengen -maaf- muntah aja. Kembali ke berburu ikan di pasar, ternyata di pasar dekat rumah pilihan ikannya ga banyak. Akupun mencari-cari sekiranya ada ikan cakalang disini hehehe (berharap ini masih di Manado), pilihanku pun jatuh ke ikan tongkol karena mirip banget dengan ikan cakalang, ikan kebangsaan kota Manado heheheh. Aku pilih yang bagian matanya masih putih karena katanya konon masih bagus kondisi ikannya. Karena aku akan memasak Kuah Asam untuk anak-anak dan Woku Belanga untuk suami, maka bumbu yang kubeli selain RTB (rica tomat bawang) juga jahe, kunyit, kemiri, daun bawang, sereh, kemangi serta daun kunyit plus jeruk nipis dan daun jeruk.

Alhamdulillah, aku masak dibantu suami. Hasilnya? masih mendidih aja baunya udah semerbak kemana-mana. Anak-anak sukaaaa banget dengan kuah asam dan suami juga suka dengan woku belanganya, makannya semua pada nambah hehehe. Langsung hilang deh capenya. Dan ketika aku mencicipinya, rasanya gak jauh beda dengan yang di Manado. Ya iyyalah bumbunya juga sama kok. Ikannya gak amis. Resep menghilangkan amis ikan sangat sederhana, yaitu setelah dibersihkan, dipotong dan dicuci, ikan dibaluri dengan garam dan perasan air jeruk nipis atau juga lemon. So simple! Dijamin bau amis ikan lenyap dengan tidak menghilangkan bau khas ikan yang enak.

Memasak Kuah Asam khas Manado sangat sederhana, aku juga pilih resep versi sederhana saja. Ikan direbus bersama bumbu yang terdiri dari irisan bawang merah, irisan daun bawang, daun kemangi, irisan cabe rawit (disesuaikan jumlahnya tergantung ingin pedas apa engga), irisan tomat, irisan daun kunyit, serta sereh dibelah. Mengapa kuah asam tapi tidak menambahkan cuka atau asam jawa agar asam? Karena asamnya ini pure berasal dari irisan tomat. Agar asamnya mantap, jumlah tomatnya dilebihkan. Kira-kira untuk air ukuran 1 liter, tomatnya ukuran sedang bisa sampe 7 buah.

Adapun memasak Woku Belanga, bumbunya mirip dengan kuah asam hanya saja ada tambahan cabe rawit, cabe merah, bawang merah, jahe dan dikit kunyit plus kemiri  dihaluskan lalu ditumis bersama sereh hingga harum, baru deh masukin bumbu yang diiris yaitu daun bawang, daun kunyit, daun jeruk serta ditambahkan kemangi yang cukup banyak. Pokoke penuh dengan dedaunan deh masakanku hehehe. Masukinnya bersamaan dengan daging ikan dan diaduk-aduk hingga merata lalu tambahkan air sedikit agar menghasilkan kuah kental, lalu ditutup sekitar 3 menitan deh hingga mendidih kuahnya. 

Next aku ingin mengeksplore lagi kuliner Manado disini. Sebagai pelepas rindu, juga agar anak-anakku terbiasa dengan makanan olahan ikan laut khas Manado yang sangat jarang di Jakarta ini.


Gambar di atas itu tampilan Kuah Asam. Adapun Woku Belanga aku tidak sempat memfotonya karena keburu habis hehehehe

Minggu, 06 Maret 2016

The Revenant, ternyata bukan tentang balas dendam

Bismillah...
Udah 2 bulan nih gak posting tulisan. Sekarang aku ingin menulis tentang film The Revenant yang dibintangi Leonardo Dicaprio. Awalnya aku gak terlalu ngeh dengan film ini,tapi karena rame kemarin sehabis perhelatan Oscar 2016 bahwa si Leo meraih Oscars pertamanya jadi Best Actor lewat film ini, jadi pengen liat deh kayak apa filmnya.

Awal film ini aku cukup tergugah dengan lantunan kata-kata si Hugh Glass pada anaknya yang baru saja ditinggal mati ibunya. Bahwa ayahnya akan selalu bersama dia dan selama napas masih ada maka harus terus berjuang. Sebuah kalimat sederhana namun sangat dalam. Hal yang sangat langka terjadi zaman sekarang, dimana anak sekecil itu sudah diberi motivasi seperti itu. Kemudian adegan pertempuran kelompok yang dipandu Glass dengan kelompok suku yang lain,adegan memanah, sungguh bikin ngeri, hehe ternyata itu adalah awal dari kemunculan berbagai adegan "ngeri" dalam film ini, seperti adegan Glass dicabik-cabik beruang, adegan luka-luka Glass dan tentu saja adegan klimaks film yaitu perkelahian Glass dengan Fitz yang sudah mengkhianatinya. Pokoknya dalam film ini Leo penuh dengan luka deh hehe. Saluttt buat "penata rias" film ini yang sukses menampilkan detil-detil luka jadi nampak alami dan rasional, walaupun tentu saja tetap mengerikan untuk dilihat. Tanpa kusadari, ternyata selama film berlangsung, gaya dudukku si kursi udah miring-miring gak karuan, karena menahan ngeri melihat tiap kali Glass dapat luka hehe.

Sepeninggal istrinya yang suku indian,Glass hanya punya sang anak, Hawk. Dan adalah suatu kepedihan luar biasa manakala sang anak yang membela ayahnya, tewas ditikam oleh sang pengkhianat dalam kelompoknya, disaat Glass sedang tidak berdaya. Bahkan bersuara pun tidak mampu. Namun kepedihan itu membangkitkan kekuatan dalam dirinya untuk mencari dan menemukan sang pengkhianat. Seperi kata-katanya pada sang anak yang telah tiada, bahwa selama masih bernafas maka harus terus berjuang. Maka film pun mulai memutarkan perjalanan panjang Glass untuk bangkit dari "kuburnya" dan mencari sang pembunuh anaknya. Petualangan dimulai. Selama itu pula, film memutarkan cerita tentang bagaimana keras dan kejamnya survive di hutan, bagaimana cara bertahan, disamping itu juga menampilkan pemandangan hutan yang menakjubkan yang sangat memanjakan mataku.

Pada akhirnya, Glass memang dipertemukan dengan pembunuh anaknya,Fitzgerald. Mereka pun bertarung satu lawan satu di tepi sungai. Kembali luka demi luka ditorehkan baik pada tubuh Glass maupun Fitz. Namun saat Glass mendapat kesempatan untuk menuntaskan dendamnya, ia menaham diri dan berucap bahwa hanya Tuhanlah yang berhak membalas dendam. Lalu ia pun melepas tubuh Fitz ke sungai, hingga akhirnya Fitz ditangkap oleh suku Indian dan dibunuh. Fiuhhh........

Dendam memang sangat membara. Hingga mampu jadi energi untuk menggerakkan seorang manusia. Namun benar kata Fitz, disaat Glass sudah memposisikan diri di atas dirinya, Fitz sempat berucap, pembalasan dendam pun tidak akan mampu menghidupkan kembali Hawk. Ya, terus terang hatiku tersentuh. Untuk apa membabi buta jika itu tidak akan mengembalikan sesuatu yang sudah hilang. Maka di jawab oleh Glass, hanya Tuhan yang berhak membalas dendam. Dan Dialah sebaik-baik Pembalas (aku menambahkan). Maka sudah seharusnya manusia yang berakal, lebih takut saat kezalimannya tidak dibalas oleh yang terzalimi. Karena sejatinya mereka menitipkan nama sang pezalim itu pada Dia yang menguasai seluruh kekuatan alam semesta.

Dan film pun berakhir dengan desahan nafas Glass... Melihat bayangan istrinya tersenyum...

Aktor Leonardo Dicaprio tampil total dalam film ini. Leo yang seorang vegetarian pun rela mengunyah daging mentah dalam adegan dia survive di hutan. Dan aku cukup shock si Tom Hardy yang gentleman dalam film Mad Max bisa jadi sangat menjengkelkan dalam film ini sebagai Fitz. Dan satu yang tidak bisa dilupakan, adegan beruang mencabik Glass itu sangat luar biasa dan membinasakan hehe maka tak heran The Revenant meraih penghargaan Visual Effect Society Awards 2016 untuk adegan tersebut. Hanya satu yang kusayangkan, meski meraih Best Actor dan Best Director, toh The Revenant gagal meraih Best Picture pada Oscars 2016. Sungguh disayangkan. Namun aku ikut senang si Leo akhirnya meraih Oscar pertamanya sepanjang karirnya. Selamat ya

Kamis, 07 Januari 2016

Sederhananya kebahagiaan itu

Bismillah...

Hari ini, bertepatan hari Jumat dimana MA rutin mengadakan senam pagi, aku mengalami sebuah pengalaman simpel tapi maknanya tajam.

Ceritanya sudah 3 bulan ini sejak aku hijrah ke Jakarta aku tidak lagi makan nasi kuning. Padahal sewaktu di Manado nasi kuning itu menu favoritku, apalagi nasi kuning Tanteku di jalan samrat kios 142 (eh udah promosi nih) tiada duanya deh enaknya. Balik lagi ke aku yang sudah "puasa" nasi kuning 3 bulan di Jakarta, sudah seminggu terakhir ini aku sering berkeluh kesah ke suami kalo aku kepengen banget makan nasi kuning. Beliau pun janji weekend nanti akan antar aku hunting nasi kuning. Maklum di ceger dan japos deket rumah sangat susah nyari nasi kuning. Adanya nasi uduk di sepanjang mata memandang hehe...

Bahkan semalem pun kami mengobrol masih membahas topik yang sama yaitu kerinduanku pada nasi kuning.

Hari jumat pagi ini, tidak seperti biasanya aku ke kantor tidak menyiapkan sarapan, baik buat sendiri ataupun beli. Rasanya malas aja, gak tau mau makan apa. Jadilah aku ke kantor tanpa bekal, di bis perutku mulai keroncongan, terbayang biskuit di laci meja, ah makan itu aja. Habis gak punya ide mau makan apa. Padahal pagi ini aku mau senam aerobik di MA. Akhirnya setiba di kantor aku memakan beberapa keping biskuit, lalu dengan agak enggan akupun ikut senam aerobik. Seperti biasa, Mahkamah Agung yang baik hati selalu menyiapkan menu sarapan gratis bagi peserta senam. Akupun mengambil kotak itu, ah paling juga bubur ayam, ya sudah ku makan saja bubur ayam meski sebenarnya aku tak terlalu suka bubur ayam. Habis lapar banget sih, cuma ganjal biskuit terus senam. Pas sampe ruangan, begitu ku buka kotaknya...tadaaaa!!!!! NASI KUNING!!!! akupun terbelalak dan gak sadar memekik sendiri alhamdulillah gak percaya dengan pemandangan dalam kotak. Sesuatu yang selama ini ku idam-idamkan, dan kebetulan akupun dalam keadaan sangat lapar.

Hatikupun meleleh dan tak sadar mata jadi berkaca-kaca. Bukan, bukannya aku lebay ato drama queen dengan menangis karena nasi kuning. Ini bukan hanya tentang nasi kuning semata, tapi bagaimana kita terharu dengan rencana indah Allah dalam hidup kita. Hingga hal simpel seperti nasi kuning saja sudah cukup untuk menggambarkan kekuasaan Allah, dan indahnya rasa bahagia saat Allah mengabulkan keinginan kita. Yah, walau ini hanya sekotak nasi kuning, tapi sudah sanggup buat aku meleleh. Bahagianya mungkin mirip seperti kita dapat uang kaget gitu hehe maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang mau kita dustakan?

Ternyata untuk bahagia itu tidak perlu rumit ya, bahagia itu ternyata sangat simpel, sangat sederhana. Dan bahagia itu juga ternyata murah ya. Hanya dengan sekotak nasi kuning yang harganya mungkin tidak sampai puluhan ribu, tapi pengalaman batinnya terasa mahal dan kaya. Yeahh, aku baru sadar bahagia itu adalah sebuah pengalaman batin, dan hati lah yang merasakannya. Fisik dan benda itu hanya sarananya saja. Makanya ada segelintir orang yang punya banyak harta dan kemewahan tapi hidupnya hampa, tidak bahagia. Ya karena itu tadi, bahagia itu sebuah pengalaman di batin, bukan hanya di lahir saja.

Aku terharu bukan hanya soal nasi kuning saja, tapi tentang Allah yang sayang pada ku. Syukur Alhamdulillah ya Allah....... #nyamnyam