tessssss

Minggu, 06 Maret 2016

The Revenant, ternyata bukan tentang balas dendam

Bismillah...
Udah 2 bulan nih gak posting tulisan. Sekarang aku ingin menulis tentang film The Revenant yang dibintangi Leonardo Dicaprio. Awalnya aku gak terlalu ngeh dengan film ini,tapi karena rame kemarin sehabis perhelatan Oscar 2016 bahwa si Leo meraih Oscars pertamanya jadi Best Actor lewat film ini, jadi pengen liat deh kayak apa filmnya.

Awal film ini aku cukup tergugah dengan lantunan kata-kata si Hugh Glass pada anaknya yang baru saja ditinggal mati ibunya. Bahwa ayahnya akan selalu bersama dia dan selama napas masih ada maka harus terus berjuang. Sebuah kalimat sederhana namun sangat dalam. Hal yang sangat langka terjadi zaman sekarang, dimana anak sekecil itu sudah diberi motivasi seperti itu. Kemudian adegan pertempuran kelompok yang dipandu Glass dengan kelompok suku yang lain,adegan memanah, sungguh bikin ngeri, hehe ternyata itu adalah awal dari kemunculan berbagai adegan "ngeri" dalam film ini, seperti adegan Glass dicabik-cabik beruang, adegan luka-luka Glass dan tentu saja adegan klimaks film yaitu perkelahian Glass dengan Fitz yang sudah mengkhianatinya. Pokoknya dalam film ini Leo penuh dengan luka deh hehe. Saluttt buat "penata rias" film ini yang sukses menampilkan detil-detil luka jadi nampak alami dan rasional, walaupun tentu saja tetap mengerikan untuk dilihat. Tanpa kusadari, ternyata selama film berlangsung, gaya dudukku si kursi udah miring-miring gak karuan, karena menahan ngeri melihat tiap kali Glass dapat luka hehe.

Sepeninggal istrinya yang suku indian,Glass hanya punya sang anak, Hawk. Dan adalah suatu kepedihan luar biasa manakala sang anak yang membela ayahnya, tewas ditikam oleh sang pengkhianat dalam kelompoknya, disaat Glass sedang tidak berdaya. Bahkan bersuara pun tidak mampu. Namun kepedihan itu membangkitkan kekuatan dalam dirinya untuk mencari dan menemukan sang pengkhianat. Seperi kata-katanya pada sang anak yang telah tiada, bahwa selama masih bernafas maka harus terus berjuang. Maka film pun mulai memutarkan perjalanan panjang Glass untuk bangkit dari "kuburnya" dan mencari sang pembunuh anaknya. Petualangan dimulai. Selama itu pula, film memutarkan cerita tentang bagaimana keras dan kejamnya survive di hutan, bagaimana cara bertahan, disamping itu juga menampilkan pemandangan hutan yang menakjubkan yang sangat memanjakan mataku.

Pada akhirnya, Glass memang dipertemukan dengan pembunuh anaknya,Fitzgerald. Mereka pun bertarung satu lawan satu di tepi sungai. Kembali luka demi luka ditorehkan baik pada tubuh Glass maupun Fitz. Namun saat Glass mendapat kesempatan untuk menuntaskan dendamnya, ia menaham diri dan berucap bahwa hanya Tuhanlah yang berhak membalas dendam. Lalu ia pun melepas tubuh Fitz ke sungai, hingga akhirnya Fitz ditangkap oleh suku Indian dan dibunuh. Fiuhhh........

Dendam memang sangat membara. Hingga mampu jadi energi untuk menggerakkan seorang manusia. Namun benar kata Fitz, disaat Glass sudah memposisikan diri di atas dirinya, Fitz sempat berucap, pembalasan dendam pun tidak akan mampu menghidupkan kembali Hawk. Ya, terus terang hatiku tersentuh. Untuk apa membabi buta jika itu tidak akan mengembalikan sesuatu yang sudah hilang. Maka di jawab oleh Glass, hanya Tuhan yang berhak membalas dendam. Dan Dialah sebaik-baik Pembalas (aku menambahkan). Maka sudah seharusnya manusia yang berakal, lebih takut saat kezalimannya tidak dibalas oleh yang terzalimi. Karena sejatinya mereka menitipkan nama sang pezalim itu pada Dia yang menguasai seluruh kekuatan alam semesta.

Dan film pun berakhir dengan desahan nafas Glass... Melihat bayangan istrinya tersenyum...

Aktor Leonardo Dicaprio tampil total dalam film ini. Leo yang seorang vegetarian pun rela mengunyah daging mentah dalam adegan dia survive di hutan. Dan aku cukup shock si Tom Hardy yang gentleman dalam film Mad Max bisa jadi sangat menjengkelkan dalam film ini sebagai Fitz. Dan satu yang tidak bisa dilupakan, adegan beruang mencabik Glass itu sangat luar biasa dan membinasakan hehe maka tak heran The Revenant meraih penghargaan Visual Effect Society Awards 2016 untuk adegan tersebut. Hanya satu yang kusayangkan, meski meraih Best Actor dan Best Director, toh The Revenant gagal meraih Best Picture pada Oscars 2016. Sungguh disayangkan. Namun aku ikut senang si Leo akhirnya meraih Oscar pertamanya sepanjang karirnya. Selamat ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar