tessssss

Kamis, 07 Januari 2016

Sederhananya kebahagiaan itu

Bismillah...

Hari ini, bertepatan hari Jumat dimana MA rutin mengadakan senam pagi, aku mengalami sebuah pengalaman simpel tapi maknanya tajam.

Ceritanya sudah 3 bulan ini sejak aku hijrah ke Jakarta aku tidak lagi makan nasi kuning. Padahal sewaktu di Manado nasi kuning itu menu favoritku, apalagi nasi kuning Tanteku di jalan samrat kios 142 (eh udah promosi nih) tiada duanya deh enaknya. Balik lagi ke aku yang sudah "puasa" nasi kuning 3 bulan di Jakarta, sudah seminggu terakhir ini aku sering berkeluh kesah ke suami kalo aku kepengen banget makan nasi kuning. Beliau pun janji weekend nanti akan antar aku hunting nasi kuning. Maklum di ceger dan japos deket rumah sangat susah nyari nasi kuning. Adanya nasi uduk di sepanjang mata memandang hehe...

Bahkan semalem pun kami mengobrol masih membahas topik yang sama yaitu kerinduanku pada nasi kuning.

Hari jumat pagi ini, tidak seperti biasanya aku ke kantor tidak menyiapkan sarapan, baik buat sendiri ataupun beli. Rasanya malas aja, gak tau mau makan apa. Jadilah aku ke kantor tanpa bekal, di bis perutku mulai keroncongan, terbayang biskuit di laci meja, ah makan itu aja. Habis gak punya ide mau makan apa. Padahal pagi ini aku mau senam aerobik di MA. Akhirnya setiba di kantor aku memakan beberapa keping biskuit, lalu dengan agak enggan akupun ikut senam aerobik. Seperti biasa, Mahkamah Agung yang baik hati selalu menyiapkan menu sarapan gratis bagi peserta senam. Akupun mengambil kotak itu, ah paling juga bubur ayam, ya sudah ku makan saja bubur ayam meski sebenarnya aku tak terlalu suka bubur ayam. Habis lapar banget sih, cuma ganjal biskuit terus senam. Pas sampe ruangan, begitu ku buka kotaknya...tadaaaa!!!!! NASI KUNING!!!! akupun terbelalak dan gak sadar memekik sendiri alhamdulillah gak percaya dengan pemandangan dalam kotak. Sesuatu yang selama ini ku idam-idamkan, dan kebetulan akupun dalam keadaan sangat lapar.

Hatikupun meleleh dan tak sadar mata jadi berkaca-kaca. Bukan, bukannya aku lebay ato drama queen dengan menangis karena nasi kuning. Ini bukan hanya tentang nasi kuning semata, tapi bagaimana kita terharu dengan rencana indah Allah dalam hidup kita. Hingga hal simpel seperti nasi kuning saja sudah cukup untuk menggambarkan kekuasaan Allah, dan indahnya rasa bahagia saat Allah mengabulkan keinginan kita. Yah, walau ini hanya sekotak nasi kuning, tapi sudah sanggup buat aku meleleh. Bahagianya mungkin mirip seperti kita dapat uang kaget gitu hehe maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang mau kita dustakan?

Ternyata untuk bahagia itu tidak perlu rumit ya, bahagia itu ternyata sangat simpel, sangat sederhana. Dan bahagia itu juga ternyata murah ya. Hanya dengan sekotak nasi kuning yang harganya mungkin tidak sampai puluhan ribu, tapi pengalaman batinnya terasa mahal dan kaya. Yeahh, aku baru sadar bahagia itu adalah sebuah pengalaman batin, dan hati lah yang merasakannya. Fisik dan benda itu hanya sarananya saja. Makanya ada segelintir orang yang punya banyak harta dan kemewahan tapi hidupnya hampa, tidak bahagia. Ya karena itu tadi, bahagia itu sebuah pengalaman di batin, bukan hanya di lahir saja.

Aku terharu bukan hanya soal nasi kuning saja, tapi tentang Allah yang sayang pada ku. Syukur Alhamdulillah ya Allah....... #nyamnyam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar