tessssss

Rabu, 25 November 2015

Finally, dari Sulawesi Utara ke Medan Merdeka Utara

Bismillah...

Setelah mendapat SK pindah, tanggal 26 Oktober lalu aku melapor untuk pertama kali ke kantor baruku, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI yang mana lokasi kantornya di Gedung Sekretariat MA jalan Ahmad Yani Cempaka Putih Jakarta Pusat. lantai 6-8. Di gedung ini pula berkantor Ditjen Badilum, Ditjen Badilmimtun serta BAWAS. Dan setelah menhadap Pak Sekretaris Ditjen, aku ternyata ditugaskan menjadi staf di Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama Ditjen Badilag MA RI, yang mana lokasi kantornya justru di Gedung MA kawasan Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat.

Alamak, awalnya kaget dan agak stres juga memikirkannya.Aku mengajukan pindah ke Badilag di Jalan Ahmad Yani karena pertimbangan biar dekat dengan kantor suami di Pusdiklat Bea dan Cukai Rawamangun. Lokasinya memang lumayan dekat jadi aku berangkat dan pulang bisa bareng suami dengan menumpang mobil jemputan Bea dan Cukai. Makanya ketika dengar penugasan aku ke Medan Merdeka, aku sampai jatuh sakit selama 2 hari di rumah karena kepikiran hehe eh bukan ding, karena tekanan darahku naik (jadi berasa tua nih, padahal aku aslinya penderita hipotensi alias darah rendah lhoo). Makanya pas weekendnya suami ajak aku dan anak-anak jalan-jalan ke Ragunan biar aku terhibur. Akhirnya aku bisa menerima penugasanku. Aku mencoba berdamai dengan diriku sendiri. Penugasan toh tidak bisa ditolak lagi kan, masalahnya ada pada pikiranku saja.

Pada tanggal 3 Nopember 2015, Kabag Kepegawaian dan seorang staf Kepegawaian mengantar aku ke Medan Merdeka Utara. Dan akupun resmi diterima di Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama (disingkat Ditpratalak). Resmilah aku berkantor disitu. Hal pertama yang aku lakukan yaitu menghubungi Pak Ari, staf BUA bagian Mutasi yang sudah aku kenal untuk bertanya tentang "cara berangkat dan pulang" hehe Alhamdulillah atas info beliau, ternyata di MA ada bus-bus antar jemput pegawai, dan yang melintasi daerah dekat rumahku ada, yaitu jurusan Ciledug. YESSSS ALHAMDULILLAH, langsung deh aku mencari busnya dan mendaftar ama sopirnya hehe alhamdulillah lagi masih ada tempat kosong. Hanya membayar iuran rp.100.000,- perbulan kami bisa diantar jemput, asyik kan..... keren banget deh. Ternyata untuk kantor pusat berbagai kementerian/Lembaga di Jakarta, memang disediakan fasilitas bus antar jemput pegawai. Tidak cuma MA saja, tapi Kementerian Dalam Negeri (sebelah MA), Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, dan masih banyak lagi termnasuk instansi suamiku Kementerian Keuangan. Jadi kalau pagi dan sore pas jam berangkat dan jam pulang kerja, iring-iringan bus antar jemput berseliweran di sepanjang jalan Medan Merdeka ini. Pemandangan yang tidak pernah ku lihat di Manado.

Ohya, mengapa Ditpratalak Ditjen Badilag kantornya terpisah dari Ditjen Badilag? Padahal Ditpratalak merupakan bagian dari Ditjen Badilag. Jawabannya, karena Ditpratalak ini mengurusi perkara kasasi dan peninjauan kembali, jadi butuh untuk selalu terhubung dengan Kepaniteraan MA dan para Hakim Agung, makanya khusus untuk Ditpratalak diharuskan berkantor di gedung MA. Tidak hanya Badilag, Ditpratalak Badilum dan Badilmiltun juga berkantor di Medan Merdeka, di Lantai 5.

Alhamdulillah, aku merasa justru lebih enjoy di Medan Merdeka. Tidak seperti yang ku kira, ternyata di Medan Merdeka asik. Tiap hari memandangi Monas heheheh plus kantor kami Gedung MA bersebelahan dengan Istana Merdeka dan Istana Negara. Rasanya tidak pernah menyangka akan berkantor disini. Alhamdulillah ya Allah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar