tessssss

Senin, 02 November 2015

SIMPEG, KETIKA IMAJINASIKU MENJADI NYATA

Bismillah...
Aplikasi Simpeg atau Sistem Manajemen Kepegawaian bagiku adalah imajinasi yang menjadi kenyataan #halah eh tapi benerrr lho

Kok bisa ya aplikasi kepegawaian online menjadi imajinasi seorang Titi? Kenapa bukan rumah bak istana, mobil bak kereta kencana? Kenapa malah memimpikan sebuah.... Aplikasi kantoran hehe

Yah semua berawal sejak aku CPNS di tempatkan di Pengadilan Agama Bitung bagian Kepegawaian. Biasalah namanya anak baru dikasih kerjaan ngetik-ngetik dan mengelola arsip. Tapi lama-lama asyik juga.

Sebuah kegiatan rutin yang tiap hari dilakonin, membuat surat atau SK lalu setelah berstempel maka arsipnya disimpan dalam sebuah lemari arsip kepegawaian. Lengkap dan rapi. Nah itu juga ide yang muncul di kepalaku ini, untuk membuat sebuah "lemari virtual" berupa arsip data komputernya. Maka kubuatlah folder Lemari Virtual Kepegawaian yang kususun atas beberapa folder atas nama masing-masing pegawai. Lalu di dalam folder itu kususun juga folder-folder yang berkaitan dengan pegawai tersebut, antara lain SK Pangkat, SK Mutasi, KGB, KP4, DP3, dll seperti layaknya di lemari kepegawaian yang berjejer rapi. Hanya saja ini bentuk virtualnya. Niatnya sih hanya untuk kerapian saja. Juga agar mudah bila ingin mengakses dokumen tentang seorang pegawai. Bukanlah ide atau imajinasi yang WAH, tapi hanya sebuah ide sederhana menurutku.

Tak dinyana beberapa saat berselang, Ditjen Badilag MA RI meluncurkan aplikasi SIMPEG ONLINE yang memiliki aplikasi turunan berupa E-DOCUMENT, yang bentuknya pada prinsipnya persis Lemari Virtual Kepegawaian saya. Wah alhamdulillah, seneng banget ternyata imajinasiku bisa menjadi kenyataan. Ternyata Pusat bisa "membaca" isi kepalaku #lebay.com hehehe iya dong, kalau kita bisa mengarsip dokumen dalam bentuk kasar, maka harusnya kita juga bisa mengarsip dokumen dalam bentuk data komputernya. Itu saja pikiranku.

Semula tidak banyak pegawai yang sadar pentingnya e-document itu, sehingga mereka masih melihat dengan sebelah mata aplikasi tersebut, jika kami meminta dokumen pribadi mereka (yang tidak lengkap di lemari kepeg) untuk diinput, mereka masih ogah-ogahan.

Kemudian, ketika kantor kami Pengadilan Agama Manado dilanda banjir bandang di pagi hari dan tidak sempat menyelamatkan berkas, maka hancurlah semua dokumen termasuk dokumen kepegawaian. Rasanya pengen nangis deh lihat lemari arsip kepegawaian yang roboh dan isinya sudah hancur tenggelam oleh air banjir.

Nah, disinilah fungsi dari e-document menjadi sangat terasa. Mereka yang data e-doc nya lengkap tidaklah khawatir, karena softcopynya masih tersimpan dan bisa diprint lagi. Hanya data kasarnya yang lenyap. Baru berasa banget deh gunanya e-doc.

Saran aku, dalam hal apapun hidup kita, usahakan kita selalu membuat dan menyimpan softcopy dokumen penting kita, baik yang bersifat dinas maupun pribadi. Usahakan kita punya simpanan dalam bentuk virtualnya. Bukankah ini zaman era digital? Tentunya tidak rugi bila kita ikut kemajuan zaman yang satu ini hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar