tessssss

Rabu, 16 Oktober 2019

Angsa Putih, Kapan Difilmkan ?

Bismillah...

Ini cerita tentang novel Angsa Putih karya Bu Sunarsasi. Novel ini sesungguhnya merupakan bacaan mingguan aku semasa ABG dulu, ketika Mama langganan tabloid Nova. Angsa Putih adalah sebuah cerita bersambung di tabloid itu. Awalnya aku iseng baca saja, karena semua artikel dan berita sudah selesai dilahap, maka pilihan terakhir adalah cerbungnya. Namun lambat laun, cerbung menempati posisi utama untuk dilahap terlebih dahulu, baru isi tabloid lainnya heheheh.

koleksi novel Angsa Putihku
Singkatnya, novel ini berkisah tentang perjalanan hidup dan kisah cinta gadis keturunan Cina yatim piatu bernama Anli. Sebatang kara hidup menghadapi perlakuan tidak mengenakkan dari tante dan sepupunya sendiri yang iri terhadapnya, juga melalui jalinan kasih bersama Agus hingga menikah justru dengan Abi. Takdir bertitah, akhirnya Anli dan Agus dipersatukan kembali, ketika mereka sama-sama remuk redam dengan hidup mereka masing-masing.

Bu Sunarsasi, yang aku tengarai juga seorang keturunan Cina, menjadikan novel ini seperti sungai, yang lancar mengalir tanpa hambatan untuk dibaca sekaligus dicerna. Tertawa dan sedih mengharu biru silih berganti memenuhi ruang hatiku ketika menelusuri cerita. Konflik yang kian memanas, api cemburu antara Agus Anli dan Abi, hingga Abi lah yang keluar sebagai pemenang untuk mempersunting Anli, membuat sebuah grafik naik turun terhadap emosiku heheheh. Namun sebagai penulis, toh kisah serumit apapun pasti ada jalan keluarnya. Sama sepertiku, kematian adalah salah satu jalan keluar untuk menyatukan tokoh-tokoh dalam cerita. Pilihan untuk "mematikan" tokoh Abi cukup fair dipilih sebagai jalan menyatukan kembali tokoh Agus dan Anli. Romansa antara Anli dan Agus yang seorang pengusaha sukses, mengingatkan aku pada cerita antara Ana dan Mr. Christian Grey hehehe. Betapa perbedaan yang sangat besar tersebut masih merupakan bahan yang menarik untuk dijadikan cerita.

Aku sebenarnya tidak pernah mengira jika cerbung Angsa Putih ternyata dicetak sebagai novel. Baru ketika zaman now aku iseng searching tentang cerbung ini, tahulah aku jika cerbung itu sudah berwujud novel dua jilid. Maka aku meminta suami (lebih tepatnya mrengek hehehe) untuk mencari jika ada yang menjual novel tersebut, jika ada maka belilah. Akhirnya suami belikan aku novel bekas yang dijual kembali, si pemilik sebelumnya berasal dari Temanggung, dibelinya novel ini tahun 1997. Wah cukup jadul juga ya. Nah, jika dari cerbung bisa menjadi novel, kapan kah cerita ini akan difilmkan ya? Hehehe bagus juga ada film di masa kini, dimana ceritanya di masa lalu, masa dimana tanpa gadget. Saling bertukar kabar hanya melalui surat, bukannya WA. Selain itu, aku termasuk yang menyukai gaya bahasa ala jadul, bukan kekinian. Kalaupun memakai gaya bahasa kekinian, cukuplah itu sebagai selipan sahaja. Nah, gaya bahasa novel ini demikian adanya. Gaya santuy cukup sebagai selipan.

Buat penyuka novel jadul, novel Angsa Putih ini recommended.

2 komentar:

  1. Aku team anli abi , nyesek banget pas abi mati , mana kematian nya tragis benget 😭 ga rela

    BalasHapus