tessssss

Jumat, 09 Oktober 2015

Kakakku, mengapa anti berubah...

Assalamualaikum, salam termanis untuk kakakku, akhwat senior dan kukenal shalihah serta tangguh di kampus dulu.

Kakakku, mengapa engkau dan beberapa temanmu kulihat berubah? Rentang belasan tahun yang memisahkan kita, dengan hidup dan karir masing-masing telah menghantarkan kita pada pertemuan yang mengejutkan. Rasa kangen dan kenangan indah sewaktu kita masih bersama di jalan partai (maaf bukan jalan dakwah kak, tapi jalan partai) masih membayangiku, namun aku terkejut akan sesuatu. Perubahanmu.

Kakakku Shalihah, ingatkah dulu, jilbabmu yang panjang menutupi dada hingga perut dan belakangnya, warna jilbab yang polos anti tabarruj, ingat kak? Kak, aku memakai jilbab panjang karena MENGIKUTIMU, mencontohmu, meneladanimu. Ketika kita semangat dalam jalan partai, aku menikmati kesederhanaan bahkan kesusahan kita, karena itulah daya juang kita tumbuh besar, Allahuakbar! Itulah sebuat kalimat yang sering kita pekikkan untuk membakar semangat.

Lalu kemudian di tengah jalan kita mulai terpisah. Aku yang tersadar bahwa aku hanyalah mengikuti jalan partai, bukan jalan dakwah memilih keluar dari jalan partai yang mengarah ke politik praktis. Kamu wahai Kakak, perlahan menjauhiku. Mencap aku sebagai "yang berguguran di jalan dakwah". Itu tidak mengapa kak. Hanyalah pembelajaran dari Allah bahwa ukhuwahmu ternyata bukan karena Allah tapi karena partai. Aku terima itu.

Namun kak, mengapa kini engkau dan beberapa temanmu berubah? Engkau memang masih menyebarkan kebaikan, namun kenapa memendekkan jilbab? Mengapa kini bertabarruj? Kemana idealismemu? Kenapa ?

Waktu memang telah mengubah segalanya. Waktulah sebenarnya yang menguji apa kita bertahan atau tidak. Aku tidak hendak menilai bahwa perubahanmu menurunkan keshalihanmu. Aku hanya prihatin bahwa kita termakan trend. Padahal untuk menarik simpati orang-orang, agar mau bergabung dengan jalanmu, bukanlah dengan mengikuti trend kak. Tapi cukup jadi diri sendiri. Dan bermuamalah dengan mereka secara baik. Itu saja.

Maaf kak jika tulisanku menyinggungmu. Sebab akupun sedang menyinggung diriku sendiri, mencambuk diriku. Semoga Allah mewafatkan kita dalam khusnul khotimah, amiinn...

Wassalamualaikum, salam manis tuk Kakakku cantik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar