Menjadi orang tua dengan 2 anak kecil dan mempunyai karir masing-masing, memang sangat membutuhkan kehadiran asisten rumah tangga. Kami sempat memakai jasa asisten rumah tangga/pengasuh anak dimasa-masa awal kelahiran Umar tahun 2009. Namun ternyata membina hubungan dengan asisten rumah tangga (ART) gampang-gampang susah ya. Sudahlah meresakan cape bekerja dan mengurus anak kala malam, kadang masih harus ditambah pusing dengan ulah kelakuan sang ART. Kami sempat gonta-ganti ART sampai 6 kali sejak 2009 hingga 2012, hingga akhirnya saya terserang penyakit TBC dan harus berobat intensif selama 6 bulan, Suami yang sedang tugas belajar Diploma IV STAN terpaksa mengungsikan anak-anak dari Manado ke Tangerang untuk diurus sama Eyang-Eyangnya sementara. Sayapun sendirian di Manado menahan rindu sambil berobat.
Alhamdulillah ketika saya dinyatakan sembuh dari TBC pada Januari 2013, bersamaan dengan kelulusan tugas belajar Suami, maka kami pun berkumpul kembali di Manado. Kami pun memutuskan tidak lagi mempekerjakan ART. Kami berbagi tugas, baik tugas dalam rumah maupun tugas mengasuh anak. Saat kami bekerja, masing-masing kami membawa 1 anak. Umar ikut Abinya dan Nadia ikut saya ke kantor. Dimulailah romantika sebuah keluarga kecil yang benar-benar mandiri. Dengan segala suka duka kami lalui semua itu. Alhamdulillah kehadiran anak-anak di kantor tidak menimbulkan masalah yang berarti. Bahkan di kantor saya, beberapa pegawai yang berstatus "emak" juga membawa anak-anak, jadi Nadia tidak sendirian di kantor. Adapun Umar hanya beberapa bulan saja ikut Abinya ke kantor karena pada Juli 2013 ia sudah bersekolah di RAT Al Kautsar Komo Luar Manado, sebuah TK Islam terpadu yang mempunyai jam operasional dari jam 08.00 pagi hingga 16.00 sore. Pagi sampai sore??? begitu tanya teman-teman dan keluargaku tidak percaya. Yuppp. Beneran. Semula saya juga berpikir, TK apaaan ya yang waktunya dari pagi sampai sore, mirip kantor he he he. Namun ternyata demikian adanya. Insya Allah akan saya bahas tentang TK ini di lain waktu.
Tiap awal hari, sebelum waktu subuh perjuangan mengawali hari dimulai dengan bangun pukul 4 dini hari, jika malamnya tidak sempat menyeterika maka bangun dipercepat 1 jam yaitu jam 3 dini hari untuk nyeterika. Setelah itu mulai sibuk di dapur, menyiapkan rebusan air untuk minum dan mandi, cuci piring dan berbenah. Suami pun tidak ketinggalan, tugasnya di waktu pagi adalah mencuci baju (pakai mesin) dan membuat sarapan disaat saya sibuk membangunkan dan memandikan anak-anak. Selesai anak-anak mandi, kami pun mandi kemudian sarapan berempat sambil nonton tv, itu biasanya jam setengah 7 pagi. Kami memang membiasakan untuk sarapan dahulu sebelum berangkat beraktivitas. Alhamdulillah kami tidak terlambat ke kantor. Kalaupun terlambat biasanya karena musibah ban motor yang kempis, just it hehehe
Alhamdulillah walaupun membawa Nadia, tapi pekerjaan saya relatif tidak terganggu. Resepnya ialah : di kantor hanya BEKERJA dan MENGASUH anak. Tidak usah ngobrol panjang lebar dengan sesama teman kala lagi kurang kerjaan hehehe sesampai di kantor, saya akan menyetel video edukasi anak produksi Kastari Sentra di laptop pribadi saya, yaitu video kartun dengan karakter Diva yang berisi edukasi Islami untuk anak Balita, dan alhamdulillah Nadia senang dan ketagihan nonton. Jadi saat Nadia dan teman-temannya nonton, kami pun para emak bisa bekerja dengan tenang hehehe saat jam 11.30 siang saatnya untuk menyuapi Nad makan siang, kemudian jam 12 siang bersiap-siap bobo. Disamping meja kerja saya sudah menyiapkan tempat khusus untuk Nad bobo, lengkap dengan bantal boneka, karpet alas, kipas angin kecil dan macam-macam perlengkapan Nad mulai dari piring hingga peralatan mandi. Semuanya saya tata di sudut hingga tidak nampak kayak "rumah pindah ke kantor" hehehe. Saya membiasakan memutarkan album Maher Zain secara ssayup-sayup saat Nad akan bobo, dimulai dengan lagu Insya Allah, dan biasanya setelah selesai lagu Insya Allah Nad sudah tertidur, dan lagu-lagu Maher Zain selanjutnya pun tetap akan mengalun dengan sayup-sayup menemani tidur siang Nad. Mengapa saya membiasakan begitu? Agar ketika Nad bobo pendengarannya sudah terkonsentrasi di musik yang sayup-sayup, dengan demikian ketika ada suara gaduh atau pintu yang terbanting, Nad tetap bobo pulas dan nyenyak hehehe. Saat Nad bobo saya tetap bekerja seperti biasa, hingga Nad terbangun biasanya jam 14.30. Selepas sholat Ashar waktunya untuk memandikan Nad dan ganti baju agar saat dijemput Suami jam 16.30 Nad sudah segar dan wangi hehehe
Cape? WOW!!! jangan ditanya. cape luar biasa. Namun ada kebahagiaan tersendiri menjalani hidup seperti ini tanpa ART. Kami sekeluarga jadi makin kompak karena mengerjakan semuanya, hubungan dengan anak-anak pun makin erat. Dan dengan itu juga membuat kami berempat jadi terbiasa disiplin dengan semua jadwal di hari kerja. Adapun di hari libur sabtu minggu, kami tidak membuat jadwal apapun. Itu adalah hari untuk bermalas-malasan he he he atau hari untuk jalan-jalan. Hidup harus seimbang, jika sudah menempa diri di senin hingga jumat, maka sabtu minggu adalah hiburannya. Dan Alhamdulillah ternyata kami bisa hidup tanpa ART.
![]() | ||
para bocah dan sebagian emaknya di kantor |
Nad habis mandi di kantor, siap dijemput Abi |
![]() |
para bocah kantor lagi serius nonton Diva ketika para Emak bekerja |
![]() |
Nad bobo siang di kantor |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar