Assalamualaikum wrwb..
Memiliki buah hati adalah anugerah buat kita, menikmati masa indah membesarkan si Kecil, menemaninya bermain, memandikan dan menyuapinya makan adalah rutinitas yang indah untuk dijalani. Namun selalu ada duka yang membersamai suka, selalu juga ada masa-masa sulit bersama si Kecil, terutama bila ia sakit.
Si Umar, putra pertamaku, bila demam hampir selalu diiringi kejang atau biasa disebut step. Itu pertama kali terjadi ketika ia berusia 7 bulan, saat ia demam tinggi dalam ayunan. Ia rupanya tak tahan dengan demamnya, maka kejanglah dia. Kami semua tentu saja sangat panik. Saya sebagai ibu terus terang tidak ada pengetahuan sama sekali tentang kejang.
Seiring berlalunya waktu, saya pun menambah pengetahuan tentang Kejang pada Anak, dengan searching di internet. Saya tidak bisa hidup tanpa ada pengetahuan tentang kejang. Mengingat Umar masih ada kemungkinan untuk kejang lagi maka penting rasanya untuk membekali pengetahuan saya sebagai seorang ibu tentang Kejang, apa itu kejang, apa pemicunya, dan apa yang harus dilakukan bila anak Kejang.
Terakhir Umar kejang di bulan Mei ini...duh miris rasanya tapi sudah agak tenang menghadapinya karena sudah tahu kejang itu apa. Yang selalu saya syukuri ialah Kejangnya Umar itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1 menit menyentak-nyentak, setelah itu tenang walau matanya masih melihat ke atas. Yang selalu harus diperhatikan adalah bila ia demam, segera minumkan obat penurun panas (paracetamol), bila waktunya mandi maka mandikan ia dengan air hangat sebagai pengganti kompres, jangan sampai ia dehidrasi maka banyaklah minumkan air ke anak yang tengah demam.
Bila anak telanjur kejang, maka baringkan ia di kasur yang digeletakkan di lantai, ini untuk menjaga jangan sampai ia terjatuh dari tempat tidur. Ketika kejang, miringkan badannya, ini untuk mencegah masuknya kembali (refluks) cairan atau liur yang keluar ketika kejang. Bila terjadi refluks dan mengalir ke saluran pernapasan maka bahaya, bisa mematikan. kondisi tubuh miring berguna agar cairan atau liur bisa keluar lewat sudut mulut, sehingga tidak tertelan. Selebihnya, biarkan saja ia kejang, jangan didekap, dan JANGAN MEMASUKKAN APAPUN KE MULUTNYA, termasuk obat! Sebab saat kejang, otot-otot si anak sedang kaku, jika masuk cairan ke mulut maka ia tidak bisa menelannya, ditakutkan cairan tersebut malah masuk ke saluran pernapasan yang dapat menyumbat pernapasan, dan akibatnya bisa fatal. Anggapan bahwa minumkan kopi kepada anak yang kejang itu amat keliru.
Insya Allah akan saya postingkan artikel tentang Kejang Pada Anak.
Wassalamualaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar