Assalamualaikum wr wb
inilah curhatan saya, seorang staf Kepegawaian, dikala kantor tengah sepi dan hujan sedang deras2nya turun.........
selepas meninggalkan "zona basah" alias zona uang, terdamparlah saya di "zona pedas" alias zona orang, yaitu bagian yang mengurusi segala sesuatu tentang pegawai, termasuk kedisiplinan. baru 5 bulan berlalu, ternyata cukup meninggalkan kesan. dihujat, dikomplain, bahkan disumpahin pegawai lain hehehe nasib nasib... gara2nya mereka tidak terima jika dirinya dinyatakan terlambat dna harus kena potongan tunjangan sebesar 1%.
kenapa ya mereka susah untuk disiplin? padahal disiplin itu indah. apalagi Mahkamah Agung adalah Lembaga penerima Tunjangan Kinerja, maka disiplin itu sudah menjadi harga mati(menurut saya) bagi para pegawainya.
saya sendiri adalah petugas khusus daftar hadir, maka disiplin sudah menjadi rutinitas saya sehari2.
Rabu, 22 Mei 2013
Bila Anak Kejang
Assalamualaikum wrwb..
Memiliki buah hati adalah anugerah buat kita, menikmati masa indah membesarkan si Kecil, menemaninya bermain, memandikan dan menyuapinya makan adalah rutinitas yang indah untuk dijalani. Namun selalu ada duka yang membersamai suka, selalu juga ada masa-masa sulit bersama si Kecil, terutama bila ia sakit.
Si Umar, putra pertamaku, bila demam hampir selalu diiringi kejang atau biasa disebut step. Itu pertama kali terjadi ketika ia berusia 7 bulan, saat ia demam tinggi dalam ayunan. Ia rupanya tak tahan dengan demamnya, maka kejanglah dia. Kami semua tentu saja sangat panik. Saya sebagai ibu terus terang tidak ada pengetahuan sama sekali tentang kejang.
Seiring berlalunya waktu, saya pun menambah pengetahuan tentang Kejang pada Anak, dengan searching di internet. Saya tidak bisa hidup tanpa ada pengetahuan tentang kejang. Mengingat Umar masih ada kemungkinan untuk kejang lagi maka penting rasanya untuk membekali pengetahuan saya sebagai seorang ibu tentang Kejang, apa itu kejang, apa pemicunya, dan apa yang harus dilakukan bila anak Kejang.
Terakhir Umar kejang di bulan Mei ini...duh miris rasanya tapi sudah agak tenang menghadapinya karena sudah tahu kejang itu apa. Yang selalu saya syukuri ialah Kejangnya Umar itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1 menit menyentak-nyentak, setelah itu tenang walau matanya masih melihat ke atas. Yang selalu harus diperhatikan adalah bila ia demam, segera minumkan obat penurun panas (paracetamol), bila waktunya mandi maka mandikan ia dengan air hangat sebagai pengganti kompres, jangan sampai ia dehidrasi maka banyaklah minumkan air ke anak yang tengah demam.
Bila anak telanjur kejang, maka baringkan ia di kasur yang digeletakkan di lantai, ini untuk menjaga jangan sampai ia terjatuh dari tempat tidur. Ketika kejang, miringkan badannya, ini untuk mencegah masuknya kembali (refluks) cairan atau liur yang keluar ketika kejang. Bila terjadi refluks dan mengalir ke saluran pernapasan maka bahaya, bisa mematikan. kondisi tubuh miring berguna agar cairan atau liur bisa keluar lewat sudut mulut, sehingga tidak tertelan. Selebihnya, biarkan saja ia kejang, jangan didekap, dan JANGAN MEMASUKKAN APAPUN KE MULUTNYA, termasuk obat! Sebab saat kejang, otot-otot si anak sedang kaku, jika masuk cairan ke mulut maka ia tidak bisa menelannya, ditakutkan cairan tersebut malah masuk ke saluran pernapasan yang dapat menyumbat pernapasan, dan akibatnya bisa fatal. Anggapan bahwa minumkan kopi kepada anak yang kejang itu amat keliru.
Insya Allah akan saya postingkan artikel tentang Kejang Pada Anak.
Wassalamualaikum wr wb
Memiliki buah hati adalah anugerah buat kita, menikmati masa indah membesarkan si Kecil, menemaninya bermain, memandikan dan menyuapinya makan adalah rutinitas yang indah untuk dijalani. Namun selalu ada duka yang membersamai suka, selalu juga ada masa-masa sulit bersama si Kecil, terutama bila ia sakit.
Si Umar, putra pertamaku, bila demam hampir selalu diiringi kejang atau biasa disebut step. Itu pertama kali terjadi ketika ia berusia 7 bulan, saat ia demam tinggi dalam ayunan. Ia rupanya tak tahan dengan demamnya, maka kejanglah dia. Kami semua tentu saja sangat panik. Saya sebagai ibu terus terang tidak ada pengetahuan sama sekali tentang kejang.
Seiring berlalunya waktu, saya pun menambah pengetahuan tentang Kejang pada Anak, dengan searching di internet. Saya tidak bisa hidup tanpa ada pengetahuan tentang kejang. Mengingat Umar masih ada kemungkinan untuk kejang lagi maka penting rasanya untuk membekali pengetahuan saya sebagai seorang ibu tentang Kejang, apa itu kejang, apa pemicunya, dan apa yang harus dilakukan bila anak Kejang.
Terakhir Umar kejang di bulan Mei ini...duh miris rasanya tapi sudah agak tenang menghadapinya karena sudah tahu kejang itu apa. Yang selalu saya syukuri ialah Kejangnya Umar itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1 menit menyentak-nyentak, setelah itu tenang walau matanya masih melihat ke atas. Yang selalu harus diperhatikan adalah bila ia demam, segera minumkan obat penurun panas (paracetamol), bila waktunya mandi maka mandikan ia dengan air hangat sebagai pengganti kompres, jangan sampai ia dehidrasi maka banyaklah minumkan air ke anak yang tengah demam.
Bila anak telanjur kejang, maka baringkan ia di kasur yang digeletakkan di lantai, ini untuk menjaga jangan sampai ia terjatuh dari tempat tidur. Ketika kejang, miringkan badannya, ini untuk mencegah masuknya kembali (refluks) cairan atau liur yang keluar ketika kejang. Bila terjadi refluks dan mengalir ke saluran pernapasan maka bahaya, bisa mematikan. kondisi tubuh miring berguna agar cairan atau liur bisa keluar lewat sudut mulut, sehingga tidak tertelan. Selebihnya, biarkan saja ia kejang, jangan didekap, dan JANGAN MEMASUKKAN APAPUN KE MULUTNYA, termasuk obat! Sebab saat kejang, otot-otot si anak sedang kaku, jika masuk cairan ke mulut maka ia tidak bisa menelannya, ditakutkan cairan tersebut malah masuk ke saluran pernapasan yang dapat menyumbat pernapasan, dan akibatnya bisa fatal. Anggapan bahwa minumkan kopi kepada anak yang kejang itu amat keliru.
Insya Allah akan saya postingkan artikel tentang Kejang Pada Anak.
Wassalamualaikum wr wb
Selamat Tinggal "Zona Basah"
Assalamualaikum wr wb
Awal tahun 2013 akhirnya keinginanku yang berkaitan dengan pekerjaan terwujud, berhenti menjadi Bendahara Pengeluaran. fiuhh......3 tahun saja memikul amanah sbg bendahara, it's enough! cukup sudah bergelut dengan uang negara. posisi yang menurut sebagian orang sbg tempat "basah", karena pegang banyak uang, hallooowww....itu bukan uang saya tauu!hehehe....kadang jika mau mentraktir teman makan, ato mbayarin ongkos angkot teman, hati ini suka sedih dibilangin "ya iyalah dibayarin, kan Bendahara, banyak uangnya"...hiks hiks padahal itu saya bayar pake uang pribadi, tidak mengambil uang negara. celetukan mereka yang disampaikan dalam konteks bercanda kadang bikin pilu aja. memang pegang uang banyak, tapi bukan uang saya kan?! makanya setelah beberapa kali mengajukan permohonan mundur, baru dikabulkan pak Kuasa Pengguna Anggaran di tahun 2013 ini, alhamdulillah...selamat tinggal Zona Basah, buat beberapa orang zona basah itu kedengaran enak, tapi buat saya sebaliknya. justru karena basah, jadi licin mudah jatuh terpeleset bila tak hati2. bukankah jika berjalan kita cenderung memilih jalan kering daripada jalan basah bukan? :-)
Awal tahun 2013 akhirnya keinginanku yang berkaitan dengan pekerjaan terwujud, berhenti menjadi Bendahara Pengeluaran. fiuhh......3 tahun saja memikul amanah sbg bendahara, it's enough! cukup sudah bergelut dengan uang negara. posisi yang menurut sebagian orang sbg tempat "basah", karena pegang banyak uang, hallooowww....itu bukan uang saya tauu!hehehe....kadang jika mau mentraktir teman makan, ato mbayarin ongkos angkot teman, hati ini suka sedih dibilangin "ya iyalah dibayarin, kan Bendahara, banyak uangnya"...hiks hiks padahal itu saya bayar pake uang pribadi, tidak mengambil uang negara. celetukan mereka yang disampaikan dalam konteks bercanda kadang bikin pilu aja. memang pegang uang banyak, tapi bukan uang saya kan?! makanya setelah beberapa kali mengajukan permohonan mundur, baru dikabulkan pak Kuasa Pengguna Anggaran di tahun 2013 ini, alhamdulillah...selamat tinggal Zona Basah, buat beberapa orang zona basah itu kedengaran enak, tapi buat saya sebaliknya. justru karena basah, jadi licin mudah jatuh terpeleset bila tak hati2. bukankah jika berjalan kita cenderung memilih jalan kering daripada jalan basah bukan? :-)
Langganan:
Postingan (Atom)