tessssss

Sabtu, 28 Desember 2019

Hidup (mestinya) Berfilosofi

bismillah...

Berfilosofi bukanlah berpikir yang rumit dengan mengerutkan kening sambil mengkhayal. Berfilosofi bagi aku adalah memperhatikan kehidupan dalam diri dan sekeliling, termasuk merenungkan berbagai sebab akibat kejadian sehari-hari, baik yang menimpa kita maupun yang menimpa orang lain.

Berfilosofi bagi aku, tidak akan sama dalam perspektif dengan orang lain, karena sudut pandang dan dogma yang dianut berbeda-beda. Bahkan yang seagama pun kadang dogmanya berbeda. Berfilosofi ialah menemukan frekuensi kita dan merasakan siapa saja yang hidup satu frekuensi dengan kita. Sehingga berfilosofi itu akan menjadikan kita bisa merasakan sebuah resonansi,  yaitu saling mempengaruhi getaran antar benda satu dengan benda lain yang berfrekuensi sama.

Berfilosofi sejatinya telah dilakukan sejak kanak-kanak, ketika kita masih bocah dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan dasar. Mengapa ini begini, mengapa itu begitu? Seringnya, pertanyaan itu mengendap dalam benak bocahku, hingga akhirnya mendapatkan sendiri jawabannya ketika dewasa, bahkan hingga setua ini.

Jadi, berfilosofi bukanlah pekerjaan yang rumit, melainkan berfikir ala bocah. Terkadang, filosofi itu kita dapatkan bukan dengan rentetan teori, melainkan dengan sebuah tindakan sederhana namun mendasar. Karena filosofi itu senantiasa menyatukan kita dengan hukum alam (sunnatullah).

Terkadang, aku merasa dalam lingkaran dekatku, katakanlah tempat kerja, tiada yang satu frekuensi dengan aku. Aku tidak berkecil hati. Dunia ini memang memiliki berbagai frekuensi. Namun seringnya justru aku menemukan seseorang yang satu frekuensi dengan aku, melalui bacaan, terutama buku. Itulah yang membuat aku merasa untuk harus terus membaca. Selain membaca buku, juga membaca alam. Alam sejatinya adalah hamparan bacaan yang tiada bertepi.

Maka berfilosofilah...

Filosofimu, adalah auramu. Filosofimu, adalah warna dasar hatimu. Teruslah menjadi jiwa yang "gelisah" akan pertanyaan-pertanyaan dalam hidup. Bermonologlah terus dengan Tuhan. Karena kamu pasti akan selalu satu frekuensi denganNya.