tessssss

Rabu, 09 Agustus 2017

Bocil, Ummi dan Imunisasi

Bismillah...

Sekarang lagi musim imunisasi ya. Anak-anak teman dan tetangga sudah pada diimunisasi di sekolahnya masing-masing. Sekolah Bocil juga ada imunisasi tapi jadwalnya minggu depan sih.

Pengalaman tahun lalu si Kakak Umar mau diimunisasi, jauh-jauh hari aku sudah kondisikan dia, aku ceritakan apa itu imunisasi. Aku bangun keberaniannya untuk tidak cengeng. Bahkan aku minta supaya request giliran pertama disuntik duluan, biar gak horor liat teman-temannya nangis disuntik duluan. Tapi kayaknya pada hari H, si Umar tidak mendapat giliran pertama deh. Aku ajari juga trik relaksasi supaya disuntik terasa lumayan enak alias mengurangi sakit, yaitu sesaat sebelum jarum masuk, aku minta dia menarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan lewat mulut ketika jarumnya menancap. Otot yang relaks akan mengurangi rasa stres dan sakit, kira-kira begitulah. Aku larang Umar menahan nafas (hehehe halah padahal ini mah umminya yang paranoid). Kenyataannya pas hari H, Umar terlihat enjoy dan sukses tidak menangis apalagi jejeritan maupun kabur. Terlihat dari foto yang dikirim gurunya ke whatsapp, terlihat Umarku ceria dan masih saja bermain ala anak lelaki.

Tahun ini, ketambahan lagi si Dede Nadia juga akan diimunisasi karena tahun ini Nad sudah kelas 1 SD. Sebagaimana pengalamanku terhadap Umar, aku jauh-jauh hari juga sudah mengenalkan tentang imunisasi kepada Nadia. bahkan lebih terperinci seperti kenapa jarum suntik harus tajam, kenapa harus diolesi alkohol sebelum disuntik. Si Nadia termasuk anak penakut, bahkan untuk minum obat saja mesti minta digenggam tangannya saking merasa takutnya, apatah lagi disuntik ya. Tak lupa juga aku ajari trik relaksasi seperti yang dulu kuajarkan ke Umar. Plus aku tambahin, kalau bisa Nadia ikut menghibur teman-temannya bila ada yang menangis, atau menggandeng temannya bila ada yang takut menghadap ke petugas medis untuk disuntik, maklum Nadia itu anaknya berjiwa sosial yang tinggi. Semoga berhasil ya... setidaknya mengurangi rasa takutnya.

Teringat pengalaman aku dulu sewaktu imunisasi kelas 1 SD, tiada pemberitahuan (setidaknya ke aku dan anak-anak lain), tahu-tahu paramedis sudah nongol aja di kelas. Aku ketakutan deh pokoknya, nangis bahkan mau masuk ke laci meja, sembunyi disitu. Karena itu maka aku dapat giliran paling akhir, tambah horor deh aku lihat teman-teman jejeritan dan berusaha kabur menolak disuntik. Usai disuntik seingatku paramedisnya aku omelin (hahaha maaf yaa) lalu aku dibujuk oleh Bu Guru wali kelas, dipangku dan rambutku dikepangnya sampai aku berhenti menangis. Sedangkan pengalaman imunisasi kelas 6, wah jelas beda donk. Aku cool banget disuntiknya, bahkan maju sendiri minta disuntik. Semua pengalamanku itu aku ceritain ke Bocil biar mereka tahu kejadian sewaktu Umminya diimunisasi, juga biar aku ada alasan memotivasi mereka agar jadi lebih hebat dari Ummi (pengalaman yang kelas 1 SD heheheh).